Senin, 15 Agustus 2016

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 45

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 45 Ruhi sedang ngobrol dgn teman temannya di sekolah & dia membuat sebuah cincin berhuruf R , saat itu Ruhi melihat ayahnya datang ke sekolah, Ruhi sangat senang sekali “Ayah, apakah ayah datang utk menemui aku? Kalau iya, terima kasih utk kedatangannya” ujar Ruhi sambil menunjukkan cincin berhuruf R - nya “R utk Raman” Raman terharu mendengarnya “Aku benar benar tdak percaya, kau bahkan datang kesini juga, untungnya aku sudah mengetahuinya!” ujar Shagun lantang yg tiba-tiba muncul di depan mereka “Jangan berteriak, Shagun! Ini bukan tempatnya utk berteriak!” Shagun segera beradu pendapat dgn Raman 
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 45
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 45
“Kau ini benar benar mabuk, mau apa kau datang kesini? Kau seharusnya menunggu Ruhi dirumah! Kenapa kau kesini?”, “Aku datang kesini utk bertemu dgn Ruhi!” Shagun langsung menghina Raman ”Kau sendiri bahkan tdak tahu dimana standar dirimu sendiri!” sindir Shagun, Raman meminta Shagun berhenti bicara seperti itu di depan Ruhi “Hentikan melakukan hal seperti ini atau aku akan pergi ke pengadilan!” Shagun segera membawa Ruhi bersamanya, Ruhi hanya bisa pergi mengikuti ibunya sambil menatap ke arah Raman dgn perasaan sedih 

Malam harinya, ketika keluarga Bhalla datang, Amma langsung mengabari Vandu “Vandu, mereka datang” kemudian keluarga Iyer menyambut kedatangan keluarga Bhalla, saat itu Simmi terkena flu, Appa menyambut mereka semua & meminta mereka utk masuk ke dalam rumahnya, mereka memainkan musik India Selatan (asal usul keluarga Iyer), tuan Bhalla kemudian memperkenalkan pamannya Raman “Lalu dimana Raman?” tanya Appa heran “Dia pergi ke kantor dulu tadi, dia bilang tadi akan langsung datang ke sini” sahut tuan Bhalla 

“Raman itu tdak bisa tidur seharian ini, dia mungkin lelah” sela nyonya Bhalla, Simmi rupanya sedikit pusing & meminta utk mematikan saja musiknya karena membuat pusing kepalanya semakin bertambah berat, beberapa wanita yg hadir rupanya menggosip soal Ishita, Vandu yg mendengar adiknya di jelek jelekkan merasa marah & hendak balik memarahi mereka tapi Mihika langsung mencegahnya agar tdak marah pada mereka karena hari ini hari terpenting utk Ishita 

Sementara itu, Shagun berusaha menelfon Ishita “Kenapa Ishita tdak menjawab telfonku? Apakah ada sesuatu antara Ishita & Raman? Aku benar benar merasa cemas, apa yg harus aku lakukan?” Shagun benar benar penasaran “Coba kau telfon dgn nomerku” pinta Ashok, akhirnya Mihika yg menerima telfon dari Shagun “Ashok, orang lain yg mengangkat telfonnya bukan Ishita” ujar Shagun, karena tdak tahu siapa yg menelfon, dgn polosnya Mihika memberikan alamat gedung tempat pertunangan Ishita “Apakah aku bisa bicara sebentar dgn Ishita?” pinta Shagun

“Maaf sekali, saat ini dia sedang sibuk dgn pesta pertunangannya” akhirnya Shagun mengakhiri telfonnya & mengabarkan hal ini pada Ashok “Kenapa begitu tiba-tiba sekali? Aku akan menelfonnya nanti malam & membicarakan tentang Raman”, “Kau seharusnya mencari tahu dgn siapa dia bertunangan & menikah, ini penting, Shagun, kita seharusnya pergi kesana utk mengucapkan selamat utk pertunangannya” akhirnya bergegas Shagun meminta supirnya utk mengantar mereka ke tempat tersebut. Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 45

Di gedung tempat perhelatan pertunangan Ishita & Raman, Ishita memasuki gedung, Amma sangat senang melihat putrinya ini, pamannya Raman juga langsung menyukai Ishita namun nyonya Bhalla mengatakan hal yg buruk tentang Ishita, sementara itu tuan Bhalla menelfon Raman, sedangkan Rami menelfon kantornya Raman & bertanya tentang Raman, mereka baru tahu kalau Raman telah meninggalkan kantor sejak 2 jam yg lalu, Rinki & Simmi juga berusaha menelfon Raman mencari tahu keberadaannya, nyonya Bhalla merasa khawatir dgn keadaan Raman “Jangan khawatir, nyonya Bhalla, Raman pasti datang” Amma berusaha menghibur besannya ini, tiba-tiba Simmi mempunyai sebuah ide “Bagaimana kalau melakukan pemujaannya dgn foto kak Raman saja? Coba pikirkan, bibi, waktu terbaiknya akan segera berakhir & ini ketiga kalinya kan utk Ishita?” ujar Simmi polos

Bala yg mendengar ide Simmi yg tdak masuk akal seperti ini, langsung marah “Lelucon apa ini?”, “Bagaimana bisa dia menghilang dari acara pertunangannya?” Vandu menimpali ucapan suaminya “Tolong jangan tegang dulu” pinta Simmi, Simmi & Vandu akhirnya beradu pendapat lagi “Aku sangat mencemaskan Rama” ujar nyonya Bhalla sedih, tuan Bhalla & Rumi bergegas mencari kemana Raman pergi, salah seorang wanita yg hadir disana menyindir Ishita utk pertunangannya yg ketiga kalinya ini, Ishita sangat marah mendengarnya & meminta Mihika utk memberikan ponselnya 

Kebetulan pada saat itu Shagun sudah sampai di tempat pertunangan Ishita, Ishita berusaha menelfon Raman namun Raman tdak mengangkat telfonnya “Apa apaan ini? semua orang sedang menunggu dia disini, Raman malah menganggapnya sebagai sebuah lelucon, dia bahkan tdak mengangkat telfonku, kenapa dia melakukan hal ini? Ini sebuah penghinaan!” Ishita keluar dari gedung dgn perasaan marah, sementara itu Bala berkata pada Amma kalau dia akan mencari Ishita & membawanya ke tempat tersebut, sedangkan Shagun yg mulai memasuki gedung tersebut, langsung kaget begitu melihat ada keluarga Bhalla disana ”Apa yg mereka lakukan disini?” tanya Shagun heran, Ishita juga bertanya tanya “Kemana Raman pergi? Kenapa aku mau saja setuju menikah dgn Raman” ujar Ishita kesal, Amma juga bertanya pada Appa “Dimana Raman?”, “Tenang, jangan cemas, dia pasti akan datang” hibur Appa 

Shagun pun semakin penasaran “Apa yg terjadi disini?” Shagun mendengar beberapa wanita yg sedang menggosip tentang Raman yg menjadi tetangga Ishita, Bala segera mencegah Ishita yg hendak pergi ke kantor Raman “Ishita, tenang” dari kejauhan Shagun melihat Ishita yg sedang ngobrol dgn Bala, Shagun rupanya salah paham karena dia mengira kalau Bala adalah tunangan Ishita, Shagun mendengar pembicaraan mereka & sambil tersenyum, Shagun berkata “Jadi pria ini yg akan dinikahi oleh Ishita” Shagun merasa lega 

Ketika melihat keluarga Bhalla datang, Shagun segera bersembunyi “Lebih baik nanti saja aku bicara dgn Ishita” kemudian Shagun memberitahu Ashok kalau semuanya baik baik saja, tdak ada yg perlu dikhawatirkan 

Vandu menangis sedih karena Raman tdak datang juga ke tempat pertunangan “Aku harus bilang ke Ishita” namun Mihika segera mencegahnya, saat itu Bala sudah membawa Ishita masuk kembali ke dalam gedung “Aku tdak tahu bagaimana aku harus bersikap? Aku melakukan penikahan ini hanya utk kebahagiaan Amma, Appa & Ruhi”, “Tersenyumlah, Ishita, demi Amma & Appa” pinta Bala “Aku tdak akan melepaskan Raman begitu saja!”, “Jangan terlalu agresif seperti itu, tenang saja” Bala mencoba menenangkan istrinya “Mereka melakukan hal ini utk menghina kita, Bala”, “Mungkin saja Raman saat ini benar benar sedang terjebak disuatu tempat” hibur Bala “Tapi waktu terbaiknya (mahurat) telah berlalu” Bala mencoba mengajak istrinya bercanda & meminta Vandu utk tersenyum “Aku rasa Bala benar, kita seharusnya tdak begitu bertingkah berlebihan” bathin Vandu 

Shagun sedang ngobrol dgn Ashok “Aku melihat sendiri calon suami Ishita, aku memang tdak bisa bertemu langsung dgnnya karena keluarganya Raman ada juga disana, mereka ada disana karena mereka kan tetangganya Ishita” ujar Shagun lega “Nanti aku akan bicara dgn Ishita & mencari tahu keseluruhan ceritanya” Shagun merasa tenang sekarang 

Di gedung, akhirnya Raman datang juga, Rumi memberi tahu keluarganya kalau Raman sudah datang, semua orang melihat ke arah teras, Raman masuk ke dalam gedung “Raman, kamu ini dari mana saja?” tanya nyonya Bhalla heran “Dia ini tertidur di dalam mobil” sela Mihir yg menemani Raman saat itu, Ishita sangat kaget begitu melihat kemunculan Mihir di pesta pertunangannya, Raman sendiri sedang memikirkan keadaan Ishita